DDNS (Dynamic DNS) ADALAH sebuah sistem dalam jaringan yang
memungkinkan untuk menerjemahkan nama domain ke IP Public yang dinamis
(berubah-ubah). Konfigurasi sistem seperti ini banyak dilakukan oleh ISP
yang memberikan layanan internet dengan konfigurasi IP Dynamic,
sehingga administrator tidak perlu mengupdate DNS-server setiap kali ada
permintaan pemetaan IP.
DDNS adalah solusi bagi anda para pegiat internet yang mengiginkan
alamat tersendiri melalui internet, sehingga anda bisa mengakses server
anda dimana saja dan kapan saja selama ada koneksi internet. Seolah –
olah anda memiliki server sendiri dirumah anda. Dengan menggunakan DDNS
para pengguna dapat membuat server web, ftp, mail, dan lain-lain sendiri
di dalam server sendiri yang dapat diidentifikasi oleh nama domain
sendiri yang didaftarkan.
:D
Mengingat IP adalah sesuatu yang menjadi syarat koneksi internet tentu tidak semua jalur koneksi internet bisa menggunakan IP Public. hanya koneksi internet yang melalui ISP seperti di indonesia : Speedy, Firstmedia, dll. tidak untuk koneksi melalui jaringan seluler GSM/CDMA. Karena pada jaringan seluler menggunakan satu IP public yang dipakai secara bersama oleh penggunanya (NAT).
Layanan DDNS secara umum dibedakan ke dalam “layanan gratis” dan “layanan berbayar”.
:D
Mengingat IP adalah sesuatu yang menjadi syarat koneksi internet tentu tidak semua jalur koneksi internet bisa menggunakan IP Public. hanya koneksi internet yang melalui ISP seperti di indonesia : Speedy, Firstmedia, dll. tidak untuk koneksi melalui jaringan seluler GSM/CDMA. Karena pada jaringan seluler menggunakan satu IP public yang dipakai secara bersama oleh penggunanya (NAT).
Layanan DDNS secara umum dibedakan ke dalam “layanan gratis” dan “layanan berbayar”.
* Layanan DDNS gratis diberikan secara terbatas dan nama subdomain yang dapat didaftarkan adalah berbasis domain yang disediakan oleh penyelenggara.
* Layanan DDNS berbayar membolehkan pengguna memiliki
nama domain sendiri. Sebagai konsekuensinya pengguna harus membayar jasa
sekira $20-$30 per tahun.
Beberapa penyelenggara layanan DDNS diantaranya : DynDNS, No-IP, SpeedyDNS , dll.IP-Public
Bagi pelanggan Speedy secara umum anda sudah memiliki IP-Public ketika menggunakan layanan intenet Speedy. Dikutip dari Web SpeedyDNS:
SPEEDY merupakan layanan broadband akses internet dari Telkom Indonesia berkualitas tinggi bagi perumahan serta SME (Small Medium Enterprise). Tahukah anda bahwa ada fitur menarik yang disediakan oleh Speedy tetapi jarang sekali digunakan oleh semua pelanggan speedy yaitu IP PUBLIC. Pelanggan speedy akan dialokasikan IP Public yang dibedakan menjadi 2, yaitu IP Public Static dan IP Public Dinamis.
Setiap pelanggan speedy akan diberikan IP Public, pelanggan speedy
regular dengan paket dibawah 2MBps seperti 384kbps, 512kbps dan 1Mbps
akan mendapatkan IP Public Dinamis sedangkan pelanggan paket gold
(>2MBps) akan mendapatkan IP Public Static.
Apa perbedaan dari kedua IP Public tersebut? Jika dinamis, maka IP Public yang diberikan akan berganti ketika ADSL putus atau pada waktu modem mati lalu dihidupkan lagi. Jika static ketika IP Public yang diberikan tetap, dan tidak akan berganti meski koneksi ADSL mati atau modem mati.
Lalu apa itu IP Public? Mudahnya IP Public merupakan sebuah alamat yang diperlukan sebuah device untuk berkomunikasi dengan device lain di luar jaringan device tersebut. Contohnya saja ketika kita browsing google.com, jika google.com ingin bisa diakses oleh orang lain, maka si pemilik google.com harus memiliki IP Public. Percobaan sederhana untuk mengetahui IP Public adalah dengan melakukan ping pada command prompt misalkan saja google.com seperti di bawah ini.
lalu coba ketikkan ip tersebut di browser, maka yang keluar adalah website google, karena ip tersebut adalah ip public google.com
Lalu bagaimana cara kita mengetahui IP Public itu sendiri? Caranya
mudah, yaitu dengan melihatnya di settingan modem speedy. Buka di
browser lalu ketik ip modem http://192.168.1.1 (jika tidak diubah) dan masukkan username dan password.
Di halaman utama anda akan melihat status koneksi Up atau Down dan di sana terdapat juga IP Public yang diberikan kepada anda seperti contoh di bawah.
Dengan IP Public inilah kita bisa melakukan beberapa hal seperti
monitoring rumah, remote komputer yang ada di rumah dari kampus atau
warnet misalnya, atau membuat datacenter sehingga data bisa kita ambil
dari rumah di manapun anda berada atau bisa juga membuat
webserver/hosting pribadi melalui PC anda.
Lalu bagaimana dengan nasib pengguna internet usb modem 3G ataupun EVDO seperti smart, XL, aha, flexi dsb? Apakah para penggunanya bisa mendapatkan IP Public seperti ini? Jawabannya tidak. Faktanya memang seharusnya pengguna internet 3G maupun EVDO memiliki IP Public, namun IP Public tersebut merupakan IP dari server ISP yang digunakan bersama-sama atau lebih dari 1 user. Jadi IP Public tersebut tidak bisa digunakan secara private.
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan apabila kita bisa mengelola IP dengan benar. :)
Salam penutup dari saya ” Internet Is Freedom, and Freedom Must Be Free” . jayalah internet indonesia.. :D Terimakasih
Apa perbedaan dari kedua IP Public tersebut? Jika dinamis, maka IP Public yang diberikan akan berganti ketika ADSL putus atau pada waktu modem mati lalu dihidupkan lagi. Jika static ketika IP Public yang diberikan tetap, dan tidak akan berganti meski koneksi ADSL mati atau modem mati.
Lalu apa itu IP Public? Mudahnya IP Public merupakan sebuah alamat yang diperlukan sebuah device untuk berkomunikasi dengan device lain di luar jaringan device tersebut. Contohnya saja ketika kita browsing google.com, jika google.com ingin bisa diakses oleh orang lain, maka si pemilik google.com harus memiliki IP Public. Percobaan sederhana untuk mengetahui IP Public adalah dengan melakukan ping pada command prompt misalkan saja google.com seperti di bawah ini.


Di halaman utama anda akan melihat status koneksi Up atau Down dan di sana terdapat juga IP Public yang diberikan kepada anda seperti contoh di bawah.

Lalu bagaimana dengan nasib pengguna internet usb modem 3G ataupun EVDO seperti smart, XL, aha, flexi dsb? Apakah para penggunanya bisa mendapatkan IP Public seperti ini? Jawabannya tidak. Faktanya memang seharusnya pengguna internet 3G maupun EVDO memiliki IP Public, namun IP Public tersebut merupakan IP dari server ISP yang digunakan bersama-sama atau lebih dari 1 user. Jadi IP Public tersebut tidak bisa digunakan secara private.
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan apabila kita bisa mengelola IP dengan benar. :)
Salam penutup dari saya ” Internet Is Freedom, and Freedom Must Be Free” . jayalah internet indonesia.. :D Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar