Jumat, 04 November 2016

Tugas 2 - Manajemen Proyek Dan Resiko - Review Buku "Manajemen Proyek: Konsep & Implementasi"

Judul Buku   : Manajemen Proyek, Konsep, dan Implementasi
Penulis          : Budi Santosa
Penerbit         : Graha Ilmu
Tahun Terbit : 2009
Tebal             : 252 Hal
978-979-756-441-4

 Manajemen Proyek
Konsep dan Implementasi


Tulisan ini berisi hasil review saya terhadap buku “Manajemen Proyek: Konsep & Implementasi, 2009, yang ditulis oleh Budi Santosa”. Budi Santosa adalah seorang dosen di Teknik Industri, Institut Teknlogi Sepuluh Nopember. Beliau menyelesaikan S1 Teknik Industri di ITB pada tahun 1992 dan mendapatkan gelar Master of Science dari School of Industrial Engineering, University of Oklahoma tahun 1999 di bidang optimization. Beliau melanjutkan PhD pada sekolah yang sama, dan mendapatkan gelar PhD pada tahun 2005 di bidang optimization and data mining. Tujuan review ini adalah untuk siklus hidup proyek; organisasi proyek; dan tim proyek.

1.     Siklus Hidup Proyek

Pada sebuah proyek secara umum, sebuah metode yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah proyek direncanakan sampai tujuan proyek terlaksanakan. Pada manajemen proyek proyek pasti akan berkembang dan memiliki tahapan tahapan tertentu pada perkembangan nya. Dan ada 6 tahapan siklus hidup proyek yang diberikan sebagai berikut :

 a.  Riset dan Pengembangan (R&D)
Dimana pada tahap ini sebuah produk yang akan dipasarkan, terlebih dahulu menentukan model dan desain pembuatan produk.

b.  Pengenalan Pasar.
Dimana pada tahap ini produk siap dipasarkan, dan kita dapat melihat bagaimana tanggapan masyarakat terhadap produk yang kita pasarkan.

c.  Tumbuh
Dimana adanya peningkatan terhadap minat masyarakat tentang produk yang dipasarkan.

d. Matang
Dimana pada tahap ini pemasaran produk sudah mencapai batas maksimal maka dari itu perusahaan tinggal menjaga batas pemasaran produk ini agar dapat berlangsung lama, karena sudah tidak bisa penambahan produk tersebut.

e. Penurunan
Tahap dimana masa pemasaran sebuah produk menurun.

f. Mati
Yaitu, dimana sebuah pemasaran produk mencapai tahapan akhir, karena tidak adalagi minat masyarakat terhadap produk tersebut dan produk tersebut sudah tidak dipasarkan kembali.

Secara grafis tahap-tahap proyek dibagi menjadi 4 tahapan proyek, sebagai berikut :

a. Tahap Konsepsi
Tahap ini secara umum dibagi menjadi dua, yaitu inisiasi proyek dan kelayakan. Inisiasi proyek bermaksud sebagai titik awal dimana ide proyek lahir. Lahirnya ide proyek dikarenakan oleh penemuan masalah atau kesempatan atau kebutuhan user. Kelayakan proyek adalah proses investigasi dari masalah dan mengembangkan solusinya secara detail. Terdapat beberapa perspektif dalam tahap kelayakan, yaitu : apa yang diperlukan, kapan dilakukan, dan pihak mana yang terlibat. Dalam tahap ini, user bisa saja ingin mengetahui apakah idenya layak atau user memilih kontraktor/konsultan untuk melakukan studi kelayakan secara detail. Pada tahap konsepsi, permintaan proposal akan dikirimkan kepada pihak-pihak yang masuk dalam daftar peserta lelang. Dalam proposal proyek, terdapat pokok-pokok yang perlu diperhatikan, yakni : surat pengantar; ringkasan eksekutif; bagian teknis; manfaat/keuntungan yang akan diperoleh; jadwal; bagian keuangan; bagian legal; dan kualifikasi manajemen. Proposal yang diberikan, akan dievaluasi oleh user tertutama syarat administrasi, yaitu : aspek hukum, bidang pekerjaan, dan aspek finansial.

b. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dirincikan rencana proyek secara detail. Isi rencana proyek yaitu : jadwal pekerjaan; anggaran dan sistem pengendalian biaya; Work Breakdown Structure secara rinci; Bagian-bagian yang berisiko tinggi dan cukup sulit, serta pengatasan kemungkinan yang akan muncul; rencana sumber daya manusia dan lainnya; rencana pengujian hasil proyek; rencana dokumentasi; rencana peninjauan pekerjaan; dan rencana pelaksanaan hasil proyek. Pembuatan rencana dilakukan oleh tim proyek yang di berada di bawah koordinasi dan pengawasan seorang manajer proyek.

c. Tahap Eksekusi
Tahap eksesuksi merupakan tahap dimana campur tangan user sudah sangat kecil dan keputusan berada pada pelaksana proyek. Tahap ini memiki beberapa tahapan, diantaranya : desain; pengadaan; produksi; dan implementasi.

d. Tahap Operasi
Tahap operasi merupakan tahap dimana hasil proyek sudah diberikan kepada user dan proyek dianggap selesai. User mulai mengoperasikan hasil proyek tersebut, dan kontraktor bisa saja masih terlibat dalam hal evaluasi dan pemeliharaan produk tersebut.

2.        Organisasi Proyek

Pada Pembahasan kali ini tentang Organisasi Proyek, dimana sebuah organisasi yang berkembang pada suatu bidang tertentu, yang didalam sebuah struktur organisasi tingkat kondisi dan perkembangan dapat berubah-ubah sesuai kondisi lingkungan. Dalam struktur organisasi adapula dasar penyusunannya seperti yang dibawah ini :
  • Berdasarkan Produk
  • Berdasarkan Lokasi
  • Berdasarkan Proses
  • Berdasarkan Pelanggan
  • Berdasarkan Fungsi

a. Proyek sebagai bagian dari Organisasi Fungsional
Adapula fungsi dari bagian organisasi proyek yaitu, dimana gunanya sebagai alternatif untuk proyek tersebut. Fungsi-fungsi organisasi membagi proyek berdasarkan departemennya, agar lebih mudah ditentukan. Dalam fungsional pada organisasi, kita dapat mengethui beberapa hal guna fungsi proyek tersebut, yaitu :
  • Fungsi Pemasaran
  • Fungsi Personalia
  • Fungsi Produksi
  • Fungsi Keuangan

Kelebihan dari Organisasi Fungsional :
  • Adanya fleksibilitas yang tinggi dalam penggunaan staf/karyawan.
  • Orang-orang dengan keahlian tertentu bisa ditugaskan di banyak proyek yang berbeda.
  • Orang-orang dengan keahlian yang berbeda dapat dikelompokkan dalam satu grup untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman yang mereka punya dalam menyelesaikan sebuah masalah.
  • Divisi fungsional bisa menjadi pokok kelangsungan teknologi bila ada seseorang yang keluar dari proyek atau sebuah organisasi.
  • Divisi fungsional mempunyai jalur-jalur karir kedepan yang baik bagi mereka yang mempunyai keahlian tertentu.

Kelemahan dari Organisasi Fungsional :
  • Klien tidak menjadi perhatian utama dari aktivitas yang dilakukan orang-orang yang terlibat proyek.
  • Divisi fungsional cenderung berorientasi pada aktivitas- aktivitas khusus yang sesuai dengan fungsinya.
  • Dalam proyek yang diorganisasi secara fungsional ini tidak ada individu yang diberi tanggung jawab  penuh untuk mengurus proyek.


b. Organisasi Proyek Murni
 Suatu organisasi proyek murni yang artinya suatu proyek terpisah dari organisasi induk. Proyek ini, melakukan engembangan diluar dari sub kontraktor atau supplier itu tidak bisa dikendalikan dalam organisasi.

C. Organisasi Matriks

Organisasi matrik dimana organisasi ini dikembangkan guna mengurangkan kekurangan-kekurangan terhadap organisasi sebelumnya. Organisasi matriks ini sebagai jalan tengah diantar organisasi fungsional dan murni. Dalam organisasi ini, perlunya memodifikasi ulang terhadap struktur sebelumnya.  Proyeks matriks ini biasanya diterapkan pada proyek-proyek berskala menengah yang bersifat komplesitas yang sedang dan tinggi.

  
3.        Tim Proyek

Tim proyek adalah semua personil yang tergabung dalam organisasi pengelola proyek. Ada personil fungsional dari organisasi induk, ada juga persional yang menjadi inti dari tim. Tim inti hanya bertanggung jawab kepada manajer proyek, deangkan personil fungsional melapor kepada kedua atas, yaitu manajer fungsional dan manajer proyek. Tim inti sering disebut dengan project office.

a. Manajer Proyek
Manajer proyek bertugas untuk melakukan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai orang utama dalam manajemen proyek, ia mengintegrasikan apa saja dan siapa saja untuk mencapai performansi yang ditargetkan. Manajer proyek juga seorang komunikator.

b. Kompetensi dan Orientasi Manajer Proyek
Tingkat pentingnya kemampuan manajerial dan kemampuanteknik yang bergantung pada jenis proyek. Kemampuan teknis proyek harus kompleks untuk pengembangan produk pada proyek, dengan kemampuan manajerial yang lebih menonjol.

c. Anggota Tim Proyek
Beberapa anggota tim proyek dalam pengelolaan proyek sebagai berikut :                 

  • Project Accountant

Adalah seorang yang membantu pekerjaan akuntansi dan finansial kepada manajer proyek.
  • Customer Liason

Adalah seorang perwakilan teknis klien atau user dalam tim proyek.
  • Production Cordinator

Adalah seseorang yang merencanakan, memonitor, dan mengkoordinasikan aspek-aspek produksi.
  • Manajer Lapangan

Adalah seseorang yang mengawasi pemasangan, pengujian, pemeliharaan dan penyerahan hasil akhir proyek kepada pelanggan.
  • Quality Assurance Supervisor

Adalah seseorang yang mengatur dan membuat prosedur pemeriksaan untuk memastikan pemenuhan kualitas sesuai dengan kebutuhan.

DAFTAR PUSTAKA
Budi Santosa, 2009, Manajemen Proyek : Konsep dan Implementasi, Yogyakarta : Graha Ilmu